Minggu, 11 Oktober 2015

SARA dan RASISME , salah siapa ?
Kata” negatif yang menyinggung sara dan rasisme sudah kita temui hampir setiap hari , dari jaman dulu sara dan rasisme tidak ada matinya , dalam sejarah tidak sedikit pertumpahan darah terjadi karena sara . Apakah kalian pernah berpikir berapa nyawa yang di korbankan karena  sara dan rasisme ? . Pada saat perang dunia ke II  jutaan orang tewas karena perbedaan ras  , orang” yahudi yang di bantai oleh Nazi , orang “ di negara jajahan kekaisaran Jepang   yang di bantai , sekarang ada Isis dan masih banyak lagi yang tercatat dalam sejarah ataupun tidak .

Tapi apasih penyebabnya ? apakah kalian semua pernah berpikir kenapa kalian bisa tidak menyukai sesuatu yang membuat kalian berbeda dari orang lain ? Penyebabnya adalah diri kita sendiri  , kita sulit untuk memahami dan menghormati orang lain .  Terkadang kita menanggap bahwa kita berbeda dengan orang lain , kita merasa bahwa kita lebih baik dalam segala hal .

Terkadang kita tidak bisa menerima kehadiran orang lain karena perbedaan terutama Ras , Agama , dan Suku . Kesulitan mengontrol diri yang terkadang berujung menjadi kekerasan dan berujung menjadi pertumpahan darah tiada akhir yang hanya menimbulkan dendam . Tapi apakah kalian sadar hal tersebut terjadi di saat kita sudah dewasa bukan saat kita anak” , saat kita anak” kita tidak pernah membedakan” orang lain . Banyak anak” di dunia di ajarkan untuk saling membenci orang lain karena perbedaan yang menurut saya ini hal konyol di tambah rasa dendam masa lalu yang menimbulkan kebencian” baru di masa mendatang . Kita tahu bahwa kekerasan dan kata” kebencian  tidak akan menyelesaikan masalah tapi kita masih melakukannya  hal seperti ini sama saja bahwa kita mewariskan ketololan pendahulu kita .


Jadi salah siapakah ? menurut saya hal ini adalah kesalahan orang” dewasa yang mengajarkan orang dari kecil untuk tidak menyukai orang lain atas dasar sara / ras , serta di tanamkannya sikap etnosentrisme dan pewarisan rasa dendam . Untuk menghindari hal ini kita sebagai generasi muda harus cermat dalam memahami sejarah ,  berpikir secara terbuka dan  kita harus menghormati orang lain . Untuk menghormati orang lain itu simple kita hanya tidak perlu menganggunya . Terkadang kita menganggu urusan orang lain dengan alasan bahwa itu bersimpingan dengan kita dan hal ini yang bisa menimbulkan rasa tidak suka satu sama lain . 
Difrensiasi Sosial

Apakah kalian pernah mendengar kata difrensiasi sosial ? Difrensiasi sosial adalah pengelompokan masyarakat dari sisi ras , agama , biologis ,dan budaya . Tapi yang saya bahas di tulisan ini bukan tentang difrensiasi sosial tapi tentang mengapa banyak orang saling membenci satu sama lain karena difrensiasi sosial ? Apakah kalian pernah sadar berapa ratus juta manusia yang menjadi korban difrensiasi sosial ? apakah kalian pernah berpikir berapa ribu tahun sudah hal ini terjadi ? beberapa manusia dulu berpimpi untuk ke luar angkasa dan dalam beberapa dekade terakhir tepatnya 12 april 1961 yuri gagarin mencapai luar angkasa dan mewakilkan mimpi” mereka. Tapi miliar orang di dunia ini  masih bermimpi untuk keluar dari lubang kebencian atas dasar difrensiasi sosial  dan hal ini masih tidak terwujud  sampai sekarang  , mengapa ? apa kita terlalu bodoh ? atau kira terlalu cerdas ?

Banyak hal yang menyebabkan orang saling membenci  , dan akibat kebencian ini muncul kekerasan atas dasar difrensiasi sosial dan hal ini sudah berlangsung ribuan tahun sejak sejarah manusia tercatat dan miliaran manusia tak bersalah menjadi korban seperti  pembantaian umat yahudi ,pembantaian orang” saat jaman penjajahan jepang , pembataian orang” rohingya , dan banyak kasus lainnya yang melibatkan orang” tak bersalah menjadi korban atas dasar difrensiasi sosial .

Mengapa hal demikian sering terjadi sampai sekarang ? jujur saya tidak tahu pastinya tapi menurut pengalaman hidup saya banyak orang” di dunia yang menanggap diri mereka lebih baik  , memaksakan budaya/agamanya terhadap orang lain , kurangnya rasa menghormati  dan mengerti  , menganggap orang lain rendah , dan banyak hal lainnya .

Banyak orang di dunia ini menganggap bahwa perbedaan adalah simbol yang membuat mereka lebih baik dari yang lain .Dengan menganggap budaya orang lain bodoh / aneh itu tidak ada bedanya dengan budaya kita sendiri , menanggap kepercayaan orang lain sebagai hal” yang aneh/bodoh/sesat di banding ajaran kita tidak membuat  kepercayaan kita menjadi benar di mata orang lain  , dengan merendahkan ras lain bukan berarti ras kita lebih baik , dan hal” lainnya . Menurut saya difrensiasi sosial  itu sendiri adalah simbol kita sebagai manusia dengan berbagai latar belakang  dan menjadi alasan kita mengapa kita harus bersatu bukan saling menjauhi  atau membenci  karena dasarnya kita semua itu sama yaitu manusia , makhluk lain  saja bersatu masa kita tidak ? apa kita lebih “tolol” dari makhluk lain ?

Lalu bagaimana caranya agar kebencian atas dasar difrensiasi sosial bisa kita hindarkan ? menurut saya yang utama adalah dengan pendidikan karena kita semua menjadi yang sekarang karena pendidikan yang kita dapatkan terutama dari lingkungan , kita harus mendidik agar seseorang agar menjadi orang yang menghormati orang lain , dan memahami perbedaan bukan membuat perbedaan menjadi alasan kita untuk mengecap orang lain menjadi aneh/buruk.

Jaman sekarang ini banyak kasus diskriminasi dan kekerasan atas dasar ras , agama , dan budaya seperti kasus rohingya , diskriminasi terhadap orang” amerika-afrika di amerika , pemaksaan penutupan gereja , sampai pemaksaan budaya/agama terhadap orang lain dan hal” lainnya yang dengan mudah infonya kita cari di internet entah itu nyata/bohongan tapi hal tersebut pasti ada . Menurut saya orang” yang bertindak seperti itu sama saja dengan memamerkan kebodohan mereka terhadap banyak orang .

Terlepas dari pendidikan di lingkungan kita ada juga pendidikan agama , dan budaya yang membuat kita mendiskriminasi /membenci/menghina /melakukan tindakan kekerasan terhadap orang lain dengan dasar bahwa kita lebih baik/sempurna  dari mereka . Pemikiran” seperti  inilah yang mudah di lestarikan oleh manusia seperti kita entah apa alasannya tapi pemikiran seperti ini rata di seluruh dunia sejak dulu walau setiap manusia di belahan dunia memiliki latar belakang masing” . Manusia harus bisa berpikir apa yang baik/buruk dan apa yang benar/salah dan dia harus tau apa yang sedang dia lakukan, terkadang saat kita mendiskriminasi /membenci/menghina /melakukan tindakan kekerasan terhadap orang lain kita tidak sadar atas apa yang kita lakukan karena kita sudah menganggap  bahwa kita sudah benar padahal salah . Janganlah menjadikan difrensiasi sosial sebagai alasan kita untuk membuat kebaikan / keburukan terhadap orang lain tapi berbuatlah untuk membuktikan bahwa kita melakukannya tanpa perlu difrensiasi sosial melainkan karena pikiran dan nurani kita .   




Judi dan Kehidupan

Uang adalah bagian dari kehidupan , semua orang di dunia ini bekerja untung mendapatkan uang dan tidak banyak juga orang yang berlomba” untuk menghasilkan uang. Judi adalah salah satu jalan dimana kita bisa mendapatkan uang dengan cepat dan juga berlaku kebalikannya , Judi adalah saat kita mempertaruhkan sesuatu dengan orang lain dan hanya terdapat satu pemenang . Banyak orang yang bermula bermain judi hanya untuk bersenang” untuk mengisi luang tapi rasa haus akan uang tidak pernah berhenti dan itu adalah wajar karena kita adalah manusia yang tidak ada puasnya .

Banyak juga orang” di luar sana yang mempertaruhkan banyak uang dan hartanya untuk perjudian dalam bentuk apapun ( bola , poker , qq , dll ) . Dari sekian pemain judi di seluruh dunia banyak dari mereka yang menang ataupun kalah ada yang mempertaruhkan semuanya lalu menang dan juga ada yang kalah . Terkadang di saat kita bermain judi dan kita sudah mendapatkan beberapa uang dari modal awal kita , maka di situlah hawa nafsu natural kita berlaku yaitu kerakusan , dan karena hal ini kita menjadi sulit mengontrol diri di tambah feeling  yang membuat kita ingin terus bermain . Tapi di dalam permainan dimana posisi kita tidak bisa mengontrol diri di situlah kita bisa mendapatkan kebahagian dan kenikmatan dari perjudian entah itu permainan online atau langsung .

Judi menurut saya memiliki kesamaan dengan pekerjaan yaitu sama” menggunakan otak , waktu dan tujuannya utamanya adalah uang . Judi bukan hanya masalah kita bertaruh uang tapi juga masalah pemikiran .Ilmu matematika sangat berguna pada perjudian untuk mengetahui besar peluang kita untuk menang . Terkadang di saat orang bertaruh uang ( terutama permainan kartu ) dia tidak memikirkan berapa peluang kemungkinan dia  menang  tapi hanya mengandalkan insting .


Mungkin kalian akan bertanya “ jadi, apakah judi baik atau tidak ? “ .  Bermain judi menurut saya bukan  menjadi masalah baik atau tidak tapi berjudi adalah masalah rasa puas ,  disaat kita bermain judi dan menang di situlah kita bisa berkata “ judi itu baik karena kita bisa dapat uang dengan cepat” , tapi di saat kita kalah mungkin kita akan berpikir “ judi itu tidak baik karena hanya menghamburkan uang “ . Banyak orang” dari berbagai dunia yang hidupnya hancur karena berjudi  , di awali dari kemenangan , dan ketidakpuasan .  Misalnya saja anda bermain judi dengan uang 1 juta pada tanggal 10 dan anda mendapatkan 4 juta pada tanggal tersebut  , tapi karena anda tidak puas dengan apa yang anda dapat maka anda akan terus bermain dan bermain sampai mendapatkan keuntungan yang banyak tanpa mengontrol diri yang berujung dimana kita di dorong rasa tidak puas , feeling , insting , dan kartu bagus tapi ternyata kalah dan kita kehilangan uang 1 juta tersebut . Mungkin saat kalian kalah judi kalian akan berpikir kalau kalian tidak mendapat apa” , tapi menurut saya anda mendapatkan sesuatu dari kemenangan/kekalahan anda yaitu rasa puas .  Di awali dari kekalahan lalu anda bermain lagi dengan uang yang lebih banyak dengan harapan serta keyakinan bahwa anda akan menang di dukung ketidakpuasan dan rasa haus anda terus bermain . Dan sampailah di akhir dimana anda tidak memiliki uang cash dan mulai menjual barang” yang menempel di tubuh anda sampai harta anda dan akhirnya anda kehilangan segalanya karena satu hal yaitu rasa haus uang dan ketidakpuasan yang membuat kita bermain terus . Bayangkan disaat anda menang anda selesai bermain maka hal tersebut tidak akan terjadi bukan ?tapi di posisi inilah kita bisa menghadapi realita bahwa saat berjudi kita harus mengontrol diri  . Dari sekian orang yang kehilangan segalanya karena perjudian tidak sedikit juga orang yang mendapatkan keuntungan dari perjudian . Jadi menurut saya main judi itu baik-baik saja selama kita bisa mengontrol diri kita .